elabuelofamilyrestaurant.com – Dalam sebuah pernyataan resmi, Jusuf Kalla, yang menjabat sebagai Ketua Dewan Masjid Indonesia serta Mantan Wakil Presiden Republik Indonesia ke-10 dan ke-12, telah mengajak masyarakat Indonesia untuk memberikan maaf kepada Pendeta Gilbert Lumoindong. Hal ini merupakan tanggapan atas kegaduhan yang terjadi di media sosial terkait dengan ceramah Pendeta Gilbert yang menyentuh isu zakat dan salat.
JK meminta umat Muslim untuk mempertimbangkan konteks penuh ceramah Pendeta Gilbert, dan tidak terfokus hanya pada video yang telah diedit dan beredar secara viral. Beliau mengutarakan keprihatinannya atas potensi kesalahpahaman yang dapat timbul dari interpretasi yang tidak lengkap dari materi ceramah tersebut.
Dalam pertemuan di kediaman JK di Jakarta Selatan, beliau menekankan pentingnya memaafkan Pendeta Gilbert demi menghindari konflik yang dapat mengganggu keharmonisan antarumat beragama. JK menarik paralel dengan konflik keagamaan yang telah terjadi di Poso dan Ambon untuk menggambarkan potensi kerusakan yang dapat ditimbulkan oleh konflik serupa.
Sebelumnya, Pendeta Gilbert Lumoindong telah secara terbuka meminta maaf kepada masyarakat Indonesia atas ceramahnya yang menimbulkan kegaduhan. Ia menjelaskan bahwa konten video yang beredar telah dipotong dan tidak mencerminkan narasi ceramahnya secara keseluruhan.
Lebih lanjut, Pendeta Gilbert menyatakan bahwa maksud ceramahnya bukan untuk merendahkan umat Muslim, namun sebagai sarana untuk mengkritik diri sendiri dan umat Kristiani tentang ketaatan beribadah. Ia menunjukkan kontras antara komitmen umat Muslim yang shalat lima kali sehari dengan umat Kristiani yang beribadah mingguan, seringkali dengan sikap yang lebih santai.
Insiden ini menyoroti pentingnya pemahaman yang menyeluruh terhadap konteks komunikasi inter-religius dan pentingnya toleransi serta pengampunan untuk menjaga keharmonian dalam masyarakat yang beragam. Jusuf Kalla menganjurkan sikap saling memahami dan meredam gesekan sosial yang mungkin muncul dari kegaduhan tersebut, mengedepankan nilai-nilai kedamaian dan kesatuan.