elabuelofamilyrestaurant.com – Peneliti dari Jepang mengumumkan pada hari Selasa bahwa mereka telah berhasil menciptakan satelit kayu pertama di dunia. Satelit ini, yang diberi nama “LignoSat” merujuk pada ‘ligno’ yang berarti kayu dan ‘satelit’ diharapkan akan diluncurkan ke luar angkasa pada bulan September menggunakan roket SpaceX dari Amerika Serikat.
Proyek ini adalah hasil dari kolaborasi antara Universitas Kyoto dan Sumitomo Forestry Co., yang telah bekerja bersama selama empat tahun. Tujuan utama dari proyek ini adalah untuk memanfaatkan sifat ramah lingkungan dan biaya rendah dari kayu dalam pengembangan teknologi antariksa.
Menurut tim pengembangan, satelit kayu memiliki keuntungan lingkungan yang signifikan dibandingkan dengan satelit konvensional yang terbuat dari logam. Satelit kayu mengurangi risiko polusi saat kembali memasuki atmosfer Bumi karena tidak menghasilkan partikel alumina yang dapat mempengaruhi cuaca dan komunikasi.
Dalam sebuah pernyataan bersama yang dirilis oleh Universitas Kyoto dan perusahaan kayu yang berbasis di Tokyo, dikatakan bahwa pengembangan ini merupakan “langkah penting untuk industri antariksa dan kayu.” Lebih lanjut, inisiatif ini juga bertujuan untuk “meningkatkan kemungkinan menggunakan kayu, sebuah sumber daya yang berkelanjutan,” seperti dilaporkan oleh Kyodo News pada tanggal 28 Mei.
LignoSat dirancang sebagai kubus dengan ukuran 10 sentimeter, terbuat dari panel kayu magnolia dengan ketebalan antara 4 hingga 5,5 milimeter dan kerangka sebagian dari aluminium. Satelit ini, yang berbobot sekitar 1 kilogram, dilengkapi dengan panel surya di beberapa sisinya dan dibangun menggunakan teknik tradisional Jepang tanpa menggunakan sekrup atau perekat.
Tim pengembang telah menguji dan mengonfirmasi durabilitas bahan kayu dalam kondisi luar angkasa yang ekstrem.
Takao Doi, seorang astronaut dan profesor khusus yang terlibat dalam program ini di Universitas Kyoto, menyatakan ambisi untuk masa depan, “Kami berkeinginan untuk mengembangkan satelit dimana semua komponennya, termasuk substrat elektronik, terbuat sepenuhnya dari kayu.”
Rencananya, satelit ini akan diserahkan kepada Badan Eksplorasi Dirgantara Jepang pada tanggal 4 Juni dan kemudian diluncurkan dari Kennedy Space Center di Florida menuju Stasiun Luar Angkasa Internasional. Satelit dijadwalkan untuk dilepaskan ke orbit sekitar satu bulan setelah tiba di stasiun. Tim peneliti berencana untuk terus menganalisis data yang dikirim oleh satelit ini untuk lebih memahami potensi kayu di luar angkasa.