elabuelofamilyrestaurant.com – Starlink, layanan internet satelit, mungkin akan menghadapi kesulitan bersaing dengan layanan internet kabel yang sudah ada di Indonesia. Hal ini disebabkan oleh perbedaan kecepatan antara layanan internet Starlink dengan layanan internet berbasis fiber optik yang lebih cepat.
Deputi Bidang Koordinasi Investasi dan Pertambangan Kemenkomarves, Septian Hario Seto, mengungkapkan bahwa ia telah mendapatkan laporan mengenai beberapa penyedia layanan internet yang diduga sengaja memperlambat kecepatan internet. Menurutnya, beberapa warga Indonesia yang sebelumnya menggunakan layanan internet kabel, mengalami peningkatan kecepatan dari penyedia layanan mereka setelah mengancam akan beralih ke Starlink.
“Beberapa teman saya mengalami hal serupa, di mana saat mereka menyatakan ingin beralih ke Starlink, penyedia layanan mereka langsung meningkatkan kecepatan internetnya. Ini menunjukkan bahwa sebenarnya ada potensi untuk peningkatan layanan, namun baru dilakukan ketika ada tekanan persaingan,” ujar Septian dalam wawancara yang diadakan pada Selasa (4/6/2024).
Dalam hal harga, layanan Starlink tampaknya akan lebih mahal dibandingkan dengan layanan operator seluler. Biaya langganan Starlink mencapai Rp 750 ribu, belum termasuk pembelian perangkat yang harganya sekitar Rp 7,8 juta.
Di sisi lain, layanan internet dari operator seluler dengan kapasitas 30 GB hingga 40 GB hanya dibanderol sekitar Rp 200 ribuan. Oleh karena itu, layanan fiber optik cenderung lebih disukai oleh masyarakat urban, sedangkan Starlink mungkin lebih sesuai untuk daerah terpencil atau 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar), seperti wilayah-wilayah pertambangan yang jauh dari pusat kota.
Septian menambahkan, “Meskipun ada tantangan, kehadiran Starlink dapat menjadikan persaingan di pasar penyedia jasa internet di Indonesia semakin menarik. Ini bisa menjadi pendorong bagi penyedia layanan lain untuk meningkatkan kualitas pelayanan mereka, baik itu untuk melayani daerah terpencil atau secara umum meningkatkan standar layanan yang ada.”
Kesimpulannya, sementara Starlink menawarkan alternatif baru, tantangan dalam persaingan harga dan kecepatan mungkin akan membatasi penggunaannya di beberapa segmen pasar, namun kehadirannya diharapkan dapat memotivasi penyedia layanan lain untuk meningkatkan kualitas layanan internet di Indonesia.