elabuelofamilyrestaurant.com – Para ilmuwan telah mengidentifikasi sebuah fosil yang dianggap sebagai leluhur dari hewan berkuku, termasuk sapi, babi, dan rusa. Fosil tersebut, yang terdiri dari bagian tengkorak dan tulang rahang, ditemukan di lokasi Corral Bluffs, Colorado, yang dikenal sebagai situs fosil kaya. Fosil ini telah diidentifikasi sebagai spesies mamalia baru, Militocodon lydae (M. lydae).
Corral Bluffs telah menjadi titik penting bagi para paleontolog selama beberapa dekade dan terus membuktikan nilainya dalam studi paleontologi. Menariknya, M. lydae, spesies yang baru ditemukan ini, memiliki ukuran yang sangat kecil, sebanding dengan tikus, dengan berat hanya 455 gram dan diperkirakan hidup sekitar 65 juta tahun yang lalu, tidak lama setelah kepunahan dinosaurus.
Penelitian menunjukkan bahwa M. lydae berpotensi besar sebagai leluhur dari hewan-hewan ungulata modern. Spesies ini membantu menjelaskan beberapa aspek kunci tentang keluarga mamalia Periptychidae, yang berkembang pasca kepunahan dinosaurus.
Lucas Weaver, seorang ahli paleontologi dari Kent State University, Ohio, menyatakan, “Penemuan dan analisis menyeluruh dari sebagian tengkorak M. lydae merupakan langkah penting dalam memahami sejarah evolusi yang kompleks dari mamalia periptychid.”
Nama spesies ini, Militocodon, diambil dari nama Sharon Milito, seorang sukarelawan di Colorado Springs yang pertama kali menemukan fosil tersebut. Adapun, nama spesies, lydae, berasal dari Lyda Hill, seorang filantropis dan donor untuk Denver Museum of Nature & Science.
Dalam studi ini, tim peneliti menggunakan teknologi pemindaian canggih, rekonstruksi 3D, dan analisis perbandingan gigi fosil dengan hewan modern untuk menentukan posisi M. lydae dalam pohon evolusi. Temuan kunci menunjukkan bahwa gigi M. lydae digunakan untuk mencukur dan menghancurkan makanan, bukan menggiling, sebuah indikasi evolusi yang mengarah pada sapi, babi, dan rusa modern.
Meskipun fosil M. lydae yang ditemukan relatif sedikit selama delapan tahun terakhir, setiap penemuan memberikan wawasan baru dan penting. Para peneliti percaya bahwa penelitian lebih lanjut tentang ungulata dari periode Paleosen akan mengungkap lebih banyak spesimen yang tidak sesuai dengan klasifikasi taksonomi saat ini.
Ahli menekankan bahwa memahami evolusi hewan pasca kepunahan dinosaurus adalah sebuah tantangan, terutama karena keterbatasan fosil yang tersedia. Namun, M. lydae menawarkan wawasan tentang bagaimana beberapa spesies memanfaatkan peluang yang timbul akibat kepunahan dinosaurus untuk berkembang.
Dengan tiap temuan fosil baru, para peneliti mendapatkan kesempatan untuk meningkatkan pemahaman dan merevisi model evolusi yang ada di Bumi.