elabuelofamilyrestaurant.com – Maxwell Hairston, pemain bertahan yang dipilih Buffalo Bills pada putaran pertama NFL Draft 2025, menghadapi tuduhan penyerangan seksual. Seorang mahasiswi Universitas Kentucky melaporkan tindakan tersebut kepada polisi pada 28 Juni 2025. Hairston baru saja menandatangani kontrak profesional saat kasus ini mencuat dan langsung menarik perhatian publik.
Korban Membeberkan Kronologi Kejadian
Korban menyatakan bahwa Hairston masuk ke kamar pribadinya setelah sebuah pesta di Lexington, Kentucky. Menurut pengakuannya, Hairston melakukan tindakan seksual tanpa persetujuan. Korban langsung mencari bantuan medis dan melaporkan kejadian itu kepada pihak kepolisian pada pagi harinya.
Polisi Langsung Menindaklanjuti Laporan
Polisi Lexington memulai penyelidikan beberapa jam setelah menerima laporan korban. Petugas memeriksa lokasi kejadian, mengumpulkan rekaman CCTV, dan mewawancarai para saksi yang hadir di pesta tersebut. Mereka juga memanggil Hairston untuk dimintai keterangan. Saat ini, polisi melarang Hairston meninggalkan negara bagian Kentucky selama penyelidikan berlangsung.
Buffalo Bills dan NFL Ambil Sikap Tegas
Manajemen Buffalo Bills langsung menangguhkan Hairston dari seluruh aktivitas tim. Mereka menyatakan dukungan terhadap proses hukum dan menegaskan komitmen terhadap kebijakan nol toleransi terhadap kekerasan seksual. NFL juga memantau kasus ini secara aktif dan menyiapkan sanksi internal jika pengadilan memvonis Hairston bersalah.
Masa Depan Profesional Hairston Terancam
Karier Maxwell Hairston yang baru dimulai kini menghadapi ancaman besar. Banyak analis olahraga menilai bahwa kasus ini bisa menghentikan langkahnya di NFL. Kontrak jutaan dolar yang ia tanda tangani bersama Buffalo Bills kini tergantung pada hasil penyelidikan dan proses hukum yang sedang berjalan.
Komunitas Mendorong Transparansi dan Keadilan
Berbagai organisasi mahasiswa dan kelompok pembela hak perempuan mendesak pihak kampus https://www.superme-espana.com/ dan NFL untuk bersikap transparan. Mereka menggelar aksi solidaritas dan menyuarakan pentingnya perlindungan terhadap korban kekerasan seksual. Masyarakat luas menyoroti kasus ini sebagai ujian besar bagi integritas dunia olahraga profesional.